Rencana kunjungan tersebut diungkap oleh Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Justin Tkatchenko pada Kamis (27/4). Ia menyebut kunjungan tersebut akan berlangsung singkat, namun simbolis.
Rencananya, Biden akan singgah di Port Moresby pada 22 Mei ketika mengikuti rangkaian KTT G7 di Jepang dan KTT Quad di Sydney.
"Dia (Biden) akan datang pada tanggal 22 pagi, dan akan berada di sini hanya selama tiga jam," kata Tkatchenko, seperti dikutip
AFP.
Selama kunjungan tersebut, Biden diperkirakan akan fokus pada isu-isu seputar ekonomi, keamanan, dan perubahan iklim.
Kunjungan Biden ini diyakini menunjukkan perebutan pengaruh antara AS dan China atas Papua Nugini yang strategis di Asia Pasifik. Terlebih pejabat AS dan Australia sudah menyuarakan keprihatinan atas besarnya investasi China di negara tersebut.
Pada 2018, Presiden China Xi Jinping mengunjungi Port Moresby dan disambut dengan meriah. Bendera-bendera China dikibarkan di seluruh ibukota, sementara kerumunan massa menanti iring-iringan mobilnya.
BERITA TERKAIT: