Selain meliburkan pegawainya, Walikota Dearborn Abdullah Hammoud juga mengadakan makan siang Idulfitri gratis yang terbuka untuk semua warga, langkah pertama di kota yang telah lama dianggap sebagai benteng bagi umat Islam di Amerika.
“Saya pergi dengan keluarga saya; karyawan cenderung pergi bersama keluarga mereka,†kata Hammoud dalam sebuah wawancara dengan majalah Time, seperti dimuat
The National, Sabtu (22/4).
“Saya pikir sudah waktunya kami mencontohkan itu di kota Dearborn, tempat kami mencoba mempekerjakan tenaga kerja yang inklusif dan beragam. Kita harus mengenali hari raya mereka dan juga tradisi kepercayaan mereka," katanya.
Keputusan libur berbayar selama Idulfitri juga diambil Amer Ghalib, walikota Muslim pertama Kota Hamtramck.
Ghalib mengatakan, semestinya keputusan meliburkan karyawan di Hari Raya Idulfitri dilakukan sejak dulu.
“Seluruh Dewan Kota adalah Muslim, jadi penting untuk mengakomodasi mereka dan memberi mereka kesempatan untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga mereka," ujarnya.
Langkah kedua kota dilakukan di tengah upaya nasional untuk mengakui Idulfitri sebagai hari libur resmi sekolah.
Sejauh ini, 19 distrik sekolah dengan populasi Muslim yang cukup besar telah mengadopsi dua hari raya besar Muslim yaitu Iduladha dan Idulfitri ke dalam kalender mereka.
Liburan Lebaran biasanya dirayakan penduduk di kota itu dengan kunjungan keluarga, pemberian permen, dan hadiah untuk anak-anak. Dengan jumlah Muslim di Amerika yang hanya sekitar 1 persen dari populasi, pengakuan untuk hari raya tersebut telah menjadi perjuangan.
Muslim Amerika juga mengatakan kebangkitan Islamofobia setelah serangan 9/11 membuat semakin sulit untuk mengadvokasi diri mereka sendiri.
Namun, terlepas dari ini, ada tanda-tanda bahwa Muslim Amerika semakin terlihat.
Pada Jumat, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengucapkan selamat berlibur kepada Muslim Amerika dan mengatakan bahwa lebih dari 100 Muslim telah ditunjuk untuk menduduki posisi dalam pemerintahan Presiden Joe Biden.
"Saya ingin mengambil waktu sejenak untuk mengucapkan selamat Idulfitri kepada jutaan Muslim Amerika di seluruh negeri," kata Jean-Pierre kepada wartawan selama konferensi pers reguler.
“Ini adalah hari istimewa ketika banyak orang berkumpul dengan keluarga dan teman menghargai ikatan khusus itu, merayakan satu bulan amal dan refleksi spiritual, dan bergembira atas secangkir kopi pagi yang mereka rindukan selama 30 hari terakhir," katanya.
BERITA TERKAIT: