Pengumuman gencatan senjata disampaikan RSF lewat akun Twitter resmi mereka.
"Gencatan senjata bertepatan dengan Idulfitri yang diberkahi dan untuk membuka koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga dan memberi mereka kesempatan untuk menyapa keluarga mereka," tulis RSF, seperti dikutip dari
Anadolu Agency.
Dalam pernyataannya, RSF menegaskan komitmennya untuk melakukan gencatan senjata penuh dan memperingatkan terhadap pelanggaran yang dilakukan pihak lain.
Pertempuran antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan RSF di ibu kota Khartoum dan sekitarnya meletus sejak Sabtu pekan lalu.
RSF menuduh tentara menyerang pasukannya di selatan Khartoum dengan senjata ringan dan berat, sementara militer mengklaim bahwa pasukan paramiliter menyebarkan kebohongan dan menyebutnya sebagai kelompok pemberontak.
Sudan tidak memiliki pemerintahan yang berfungsi sejak Oktober 2021, ketika militer membubarkan pemerintahan transisi Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan menyatakan keadaan darurat dalam apa yang oleh kekuatan politik disebut sebagai kudeta.
Pekan lalu, Militer dan RSF juga telah menyepakati gencatan senjata yang sedianya dilakukan selama 24 jam dan dimulai pada Selasa (18/4) pukul 18.00 waktu setempat. Namun, kesepakatan gencatan senjata tersebut dilanggar beberapa menit setelah disepakati.
BERITA TERKAIT: