Kunjungan itu dilakukan di tengah ketegangan antara Taiwan dan China yang semakin tinggi. Beijing sendiri berusaha untuk mengalihkan dukungan mitra diplomatik Taiwan.
Namun, Guatemala sebagai salah satu negara yang masih mempertahankan hubungan diplomatiknya dengan Taiwan menegaskan bahwa posisinya akan tetap sama, yaitu mengakui kedaulatan Taiwan.
Sementara itu, seperti dimuat
The Straits Times pada Rabu (19/4), dalam kunjungan kenegaraan yang dilakukan selama dua hari itu, Giammattei disebut akan berupaya untuk meningkatkan kerja samanya dengan Taiwan dalam sektor ekonomi.
"Kedua belah pihak akan menandatangani perjanjian untuk meningkatkan ekspor kopi Guatemala, gula dan produk lainnya. Taiwan juga akan membantu Guatemala dengan dana untuk bencana alam, dan menyediakan 1,5 juta dolar AS (Rp 22 miliar) untuk sistem pendingin udara di bandara di Guatemala City," kata Giammattei.
Sejak putusnya hubungan dengan Honduras, Taiwan hanya memiliki 13 negara yang secara diplomatis mengakui kedaulatannya, termasuk Belize dan Guatemala, negara di Amerika Tengah yang masih mempertahankan hubungan diplomatiknya itu.
BERITA TERKAIT: