Dalam pesan yang disampaikan menjelang Hari Raya Idulfitri, Mawlawi Hibatullah Akhundzada, menegaskan, negaranya menginginkan hubungan yang positif dengan semua negara di dunia, tetapi tidak boleh ada negara yang ikut campur dalam masalah internal mereka.
Menurut pemimpin Taliban itu, pemerintahannya telah menjalankan reformasi yang signifikan dalam budaya, pendidikan, ekonomi dan bidang-bidang lainnya, yang akan membawa negaranya menuju kesejahteraan, meski sejumlah pembatasan banyak diterapkan.
“Langkah-langkah reformasi ini penting karena hidup dalam prinsip-prinsip Syariah akan mengarah pada kesejahteraan dunia dan akhirat kita, serta kebahagiaan abadi, kesuksesan, dan keselamatan masyarakat kita,†kata pemimpin Taliban itu, seperti dimuat
Bernama, Selasa (18/4).
Baru-baru ini, Taliban melarang perempuan bekerja di organisasi global dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang telah dikecam oleh masyarakat internasional, khususnya badan PBB.
Selain itu mereka juga telah melarang perempuan memasuki restoran yang berkonsep taman atau ruang hijau di Herat, karena banyaknya laki-laki yang berada di ruang hijau tersebut.
BERITA TERKAIT: