Mengutip
Deccan Herald pada Senin (17/4), pengadilan Iran memvonis seorang komandan dengan hukuman 10 tahun penjara, sementara sembilan anak buahnya dijatuhi hukuman dua sampai tiga tahun.
Pada 8 Januari 2020, pasukan Iran menembak jatuh pesawat Ukraine International Airlines PS752 tidak lama setelah lepas landas dari Teheran.
Insiden itu mengakibatkan 176 korban jiwa, dengan sebagian besar di antaranya adalah orang Iran dan Kanada. Beberapa dari mereka juga berkewarganegaraan ganda. Sementara Ukraina kehilangan 11 warganya.
Tiga hari setelah kejadian, angkatan bersenjata Iran baru mengaku tidak sengaja telah menjatuhkan pesawat Ukraina.
Akibat kejadian itu, ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS) semakin meningkat. Saat itu Iran bahkan menetapkan keadaan siaga tinggi karena khawatir akan mendapat serangan balik setelah Teheran menembakkan rudal ke pangkalan militer Washington di Irak.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: