Mengutip
Sivastat pada Kamis (13/4), Moldova dilaporkan akan segera memodernisasi sistem pertahanan negara dengan biaya yang diperkirakan mencapai 275 juta euro atau Rp 4,4 triliun.
Sekretaris Negara untuk Kebijakan Pertahanan dan Reformasi Tentara Nasional di Kementerian Pertahanan Moldova, Valeriu Mija mengatakan saat ini negara perlu menyesuaikan diri dengan kondisi sekitar yang tidak lagi damai.
"Masa romantisme dengan impian perdamaian abadi telah berakhir, dan diperlukan pendekatan yang berbeda," ujar Mija dalam forum pertemuan yang membahas tentang keamanan nasional Moldova.
Presiden Moldova yang pro-Barat, Maia Sandu telah berulang kali mendesak penghentian perang, karena dikhawatirkan terjadi perluasan konflik hingga ke negaranya. Terlebih, salah satu negara termiskin di Eropa itu juga tengah sibuk mengurusi gerakan separatis pro-Rusia di Transdniestria.
Sekitar 1.500 penjaga perdamaian Rusia tetap berada di Transdniestria. Moldova menuduh Moskow memanfaatkan kesempatan itu dan mencoba menghancurkan negaranya dari dalam.
BERITA TERKAIT: