Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dalam sepucuk surat terpisah yang ia sampaikan kepada Ketua PBB Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Hissein Brahim Taha, dan menteri luar negeri negara-negara Muslim lainnya.
"Organisasi hak asasi manusia dan negara-negara yang mengaku membela ham terus membisu dan lamban dalam menghadapi eskalasi tindakan tidak manusiawi Israel terhadap rakyat Palestina," kata Hossein, yang mengkritik lembaga-lembaga besar di dunia itu.
Seperti dimuat IFP News, Rabu (12/4), menurut menteri luar negeri Iran itu, dunia terlalu disibukkan dengan perang Ukraina, sehingga terlambat memperhatikan kondisi mengenaskan yang terjadi di Palestina.
Hossein menyoroti berbagai tindakan kriminal Israel yang dilakukan dalam beberapa pekan terakhir ini, termasuk pembunuhan, penangkapan orang, dan penghancuran properti warga Palestina, yang telah melanggar prinsip dan norma hukum internasional dan ham.
Ia pun menekankan bahwa Republik Islam itu mengutuk segala tindakan kekerasan dan kebrutalan yang dilakukan rezim Israel terhadap rakyat Palestina, dan menyerukan penyelidikan mendesak atas situasi saat ini di Palestina oleh PBB, OKI dan badan internasional lainnya yang bertanggung jawab.
Perdamaian yang abadi dan adil di wilayah itu hanya mungkin terjadi melalui penghentian pendudukan Palestina dan kembalinya semua pengungsi Palestina ke tanah air mereka, menurutnya.
"Dan memungkinkan warga negara itu untuk menentukan sistem pemerintahan mereka di masa depan melalui publik dan referendum bebas di mana semua penduduk utama tanah Palestina, termasuk Muslim, Kristen, dan Yahudi akan berpartisipasi di dalamnya," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: