Beras tersebut merupakan beras yang khas dan tidak dapat terpisahkan dari budaya, agama, dan semua acara perayaan-perayaan penting di New Delhi.
Sebagai produsen dan pengekspor beras Basmati terbesar di dunia, diikuti oleh Pakistan, Nepal, Iran, dan Amerika Serikat, India telah menyumbang lebih dari 70 persen produksi beras Basmatinya, dengan total ekspor sebanyak 783.151 pengapalan, lebih besar daripada ekspor Pakistan yang hanya 28.884 pengapalan.
Berdasarkan indikasi geografis (GI) untuk mengenali tanaman unik di suatu negara dan memberikan identitas merek bagi negara asal itu, India memang pantas menerima tag GI untuk beras Basmati tersebut.
Seperti dikutip
ANI News pada Rabu (12/4), beras Basmati tidak bisa sembarang diproduksi, tanaman itu harus lebih dulu melihat kondisi agroklimat tertentu di suatu wilayah, serta metode pemanenan dan pemrosesannya yang unik sebagai ciri khas dari penanaman beras tersebut.
Sejauh ini India diketahui berada di paling depan di semua negara penghasil beras Basmati dalam hal varietas dan kualitasnya, dengan negara itu mencatat telah memiliki 34 varietas beras Basmati yang teridentifikasi, termasuk Basmati 217, Basmati 370, Basmati Punjab, Kasturi, dan lain sebagainya.
Varietas tersebut merupakan bukti kesesuaian bahwa beras Basmati banyak ditanam di daerah agroklimat India utara dan barat, khususnya di wilayah Persatuan J&K dan negara bagian Himachal Pradesh, Punjab, Haryana, Delhi, Uttarakhand, dan Uttar Pradesh barat.
Seluruh hal tersebut telah membuktikan bahwa India yang lebih pantas mendapatkan tag GI dari dunia, untuk kepemilikan beras Basmatinya, dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: