Kantor Berita Resmi SANA melaporkan, ranjau itu diduga ditanam oleh kelompok ISIS karena daerah tersebut merupakan bekas kubu militan.
"Insiden itu terjadi di dekat perbatasan antara Deir ez-Zor dan kegubernuran Raqqa ketika orang-orang ini sedang mencari truffle," tulis outlet media SANA dalam laporannya.
Sementara menurut pantauan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, korban tewas akibat ranjau tanam itu berjumlah sembilan orang.
Sehingga insiden itu menambah catatan warga sipil yang dilaporkan tewas tahun ini menjadi berjumlah 139 orang, termasuk 30 anak-anak, akibat ranjau tanam yang tersisa dari perang.
Dimuat
Associated Press, Senin (10/4), jamur atau truffle merupakan tanaman musiman yang terkenal di Suriah karena dapat menghasilkan truffle berkualitas terbaik di dunia yang dapat dijual dengan harga tinggi, sehingga banyak diburu warga.
Kelompok ISIS yang mengetahui hal tersebut kerap kali menargetkan warga sipil yang sedang berburu truffle, dengan membunuh, menculik, atau menyandera mereka, para pemburu truffle untuk mendapatkan uang.
Pada Februari lalu, sel tidur ISIS, atau kelompok teroris yang bersembunyi secara diam-diam menyerang pekerja yang sedang mengumpulkan truffle di dekat pusat kota Sukhna, menewaskan sedikitnya 53 orang, termasuk pekerja dan pasukan keamanan pemerintah Suriah.
BERITA TERKAIT: