Meski tindakan keras Israel terhadap Palestina telah dilakukan sejak lama, namun persoalan instabilitas politik dalam negeri hingga perkembangan di kawasan tampaknya membuat Netanyahu semakin mengalami tekanan berat.
Begitu kiranya pendapat dari pengamat hubungan internasional sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim dalam pernyataannya yang diterima redaksi pada Jumat (7/4).
"Benyamin Netanyahu nampak semakin mengalami tekanan berat karena terancam ambruk akibat
problem politik internal," kata Sudarnoto.
Di samping itu, normalisasi hubungan diplomatik antara Iran dan Arab Saudi yang difasilitasi oleh China juga dinilai sebagai ancaman serius bagi Israel. Terlebih pengaruh Amerika Serikat (AS) terhadap Israel, khususnya di bawah pemerintahan Netanyahu, juga semakin lemah.
"Sikap brutal Israel hemat saya adalah kompensasi dari kegalauan, kejengkelan dan tekanan terhadap pemerintahan Netanyahu. Secara moral sesungguhnya Israel sudah mengalami kebangkrutan akal," tegasnya.
Kebrutalan tindakan yang dilakukan oleh Israel, lanjut Sudarnoto, telah menyadarkan negara-negara yang selama ini melakukan normalisasi hubungan.
Tidak hanya itu, Iran, Turki, Indonesia, Malaysia dan Cina juga memiliki kekuatannya masing-masing untuk menekan Israel.
Jika semua tekanan diberikan kepada Netanyahu, diharapkan dapat menghentikan tindakan terorisme Israel.
BERITA TERKAIT: