Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian pada Kamis (6/4). Ini adalah pertemuan menlu kedua negara pertama dalam lebih dari tujuh tahun.
"Pertemuan di China terpilih sebagai perpanjangan dari peran positif Beijing dalam mencapai kesepakatan dan memfasilitasi komunikasi antara kedua negara," kata sumber anonim yang dikutip surat kabar
Asharq al-Awasat milik Saudi.
Peran tersebut telah diapresiasi dan menjadi terobosan baru antara Teheran dan Riyadh, yang dianggap telah menurunkan intervensi dari Amerika Serikat (AS), yang pernah berusaha menjadi mediator utama selama beberapa dekade lalu itu.
"Era keterlibatan Amerika Serikat di kawasan ini telah berakhir. Negara-negara kawasan mampu menjaga keamanan dan stabilitas di Timur Tengah tanpa campur tangan Washington," kata seorang pejabat Iran lainnya, dimuat
Reuters.
Dalam pertemuan tersebut kedua negara diharapkan dapat membuka kembali kedutaan di ibukota masing-masing pada bulan depan.
Arab Saudi memutuskan hubungannya dengan Iran pada 2016 setelah kedutaannya di Teheran diserbu selama perselisihan antara kedua negara atas eksekusi Riyadh terhadap seorang ulama Muslim Syiah.
Namun sejak 2021 kedua negara itu telah berupaya untuk memperbaiki hubungannya, dan baru terealisasi atas peran dari China pada tahun ini.
BERITA TERKAIT: