Kontrak senilai 3.000 kror rupee atau Rp 5,4 triliun tersebut akan dialokasikan pemerintah untuk membuat satelit khusus bagi Angkatan Darat.
Sebab, menurut Kementerian Pertahanan India, hanya Angkatan Darat nasional yang belum memiliki satelit sendiri untuk menjalankan misinya.
Kemhan berharap satelit baru dapat menyediakan komunikasi
mission-critical di luar
line-of-sight untuk meningkatkan kemampuan tentara darat India.
Menurut
The Defense Post, sebagian besar komponen satelit akan bersumber dari produsen dalam negeri, sehingga kontrak tersebut akan mendorong inisiatif pemerintah
“Make in Indiaâ€.
Media lokal memperkirakan bahwa satelit baru akan diserahkan kepada Angkatan Darat India pada tahun 2026 mendatang.
India telah mengoperasikan dua satelit komunikasi militer, yakni GSAT-7 Angkatan Laut India (Rukmini) pada 2013 dan GSAT-7A angkatan udara (Angry Bird) yang diluncurkan pada 2018 dengan kendaraan peluncuran satelit geosinkron buatan dalam negeri.
Tanpa satelitnya sendiri, Angkatan Darat India hingga kini hanya menggunakan beberapa transponder dari GSAT-7A.
BERITA TERKAIT: