Tetapi sejauh ini, AS masih meragukan rencana tersebut, karena tidak ada tanda-tanda Rusia bakal memindahkan senjata nuklirnya.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby pada Minggu (26/3), mengaku belum melihat indikasi Rusia menggunakan senjata nuklir untuk menyerang Ukraina.
"Kami belum melihat indikasi bahwa dia (Putin) telah memenuhi janji ini atau memindahkan senjata nuklir apa pun," ujarnya, seperti dimuat
AFP. Kirby juga menekankan bahwa AS memantau perkembangan nuklir Rusia setiap hari dan tidak ada perubahan mendesak yang membuat Washington mengubah strategi pencegahan.
Para ahli percaya bahwa setiap serangan yang dilakukan oleh Moskow kemungkinan akan melibatkan senjata medan perang berukuran kecil, yang disebut "taktis" sebagai lawan dari senjata nuklir jarak jauh "strategis" bertenaga tinggi.
Pada Sabtu (25/3), Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan rencana untuk memindahkan senjata nuklir ke negara tetangganya, Belarusia.
Langkah itu diklaim terinspirasi dari AS yang telah menyimpan senjata nuklirnya di Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Turki.
Rusia akan memulai pelatihan awak pada 3 April dan berencana menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan khusus untuk senjata nuklir taktis di Belarusia pada 1 Juli.
BERITA TERKAIT: