Mereka berkumpul pada Minggu (26/3) untuk menggelar upacara penghormatan terhadap perjuangan hidup para migran. Doa dipimpin oleh uskup agung dari Keuskupan San Juan.
"Prosesi ini diadakan untuk menciptakan kesadaran akan tragedi yang dialami saudara dan saudari kita di Haiti dan Republik Dominika karena harus meninggalkan negara mereka,†kata uskup Gonzalez, seperti dimuat
Lapren Salatina.
Upacara tersebut juga dihiasi oleh beberapa potret korban migran yang telah berhasil teridentifikasi.
Pawai kali ini merupakan yang pertama dilakukan di Puerto Riko, dengan masyarakat berniat untuk mengadakan lebih banyak lagi kegiatan ini untuk mengenang para korban tenggelam.
Uskup Haiti Pierre-Andre Dumas dan Uskup Tituler Giufi dari Republik Dominika, Jesús Castro turut hadir di antara ratusan partisipan dalam upacara penghormatan tersebut.
Menurut catatan dari Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), sedikitnya 321 migran tercatat meninggal dunia atau hilang di jalur laut melalui Karibia pada 2022 lalu, dengan sebagian besar berasal dari Haiti, Kuba, dan Republik Dominika.
“Kami juga berencana untuk mengimbau UU negara agar menjadi lebih manusiawi lagi, sehingga negara kami dapat membangun mekanisme penerimaan (migran) yang lebih efektif, terutama lewat solidaritas spiritual, dan material,†kata González.
Puerto Rico sendiri merupakan negara yang telah lama menjadi tujuan reguler bagi para imigran yang datang dari pulau tetangga.
BERITA TERKAIT: