Keduanya bertemu di kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jalan Pejambon, Jakarta pada Senin (21/3).
Pada kesempatan itu, Retno mengatakan telah berdiskusi tentang perluasan hubungan perdagangan bilateral dan berbagai upaya untuk mengurangi hambatan perdagangan dalam Joint Ministerial Commission (JMC).
"Kami masih memiliki ruang yang cukup untuk memperluas perdagangan bilateral, termasuk menyederhanakan proses bea cukai, dan memfasilitasi jaringan logistik yang lebih kuat, serta mendorong pembentukan konsol bisnis bersama," ujarnya.
Dikatakan Retno, kedua belah pihak juga sepakat mengambil langkah konkret untuk memulai negosiasi perjanjian perdagangan preferensial atau
preferential trade agreement (PTA)).
"Indonesia berkomitmen untuk mempercepat proses tersebut dengan menyiapkan studi visibilitas bersama yang akan menggabungkan pandangan kedua negara kita," jelasnya.
Selain itu, Retno dan Tkatchenko juga membicarakan kemungkinan kerja sama yang melibatkan BUMN Indonesia untuk berinvestasi di Papua Nugini, terutama di sektor energi, jasa telekomunikasi, dan industri farmasi.
BERITA TERKAIT: