Gubernur Departemen Cundinamarca Nicolas Garcia mengatakan kepada Blu Radio, bahwa kecelakaan yang terjadi Selasa malam di kota Sutatausa disebabkan oleh akumulasi gas yang meledak setelah alat pekerja menimbulkan percikan api.
Upaya penyelamatan terus berlangsung karena 10 pekerja masih terjebak.
"Para penambang terjebak 900 meter di bawah tanah, membuat akses sulit bagi lebih dari 100 penyelamat," kata Garcia, seperti dikutip dari
The National.“Setiap menit yang berlalu berarti berkurangnya oksigen,†ujarnya cemas.
Presiden Gustavo Petro juga sudah mengeluarkan pernyataan di akun Twitter.
"Kami melakukan segala upaya dengan pemerintah Cundinamarca untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak," kata Petro.
Dari laporan media terlihat para petugas pemadam kebakaran dan petugas penyelamat berada di pintu masuk tambang, dengan kerabat menunggu informasi tentang orang yang mereka cintai.
Minyak dan batu bara adalah ekspor utama Kolombia, di mana kecelakaan pertambangan sering terjadi.
Agustus tahun lalu, sembilan penambang diselamatkan dari tambang batu bara ilegal yang runtuh di departemen Cundinamarca pusat.
Pada 2021, ekonomi terbesar keempat Amerika Latin itu mencatat 148 kematian akibat insiden pertambangan.
BERITA TERKAIT: