Seorang Komisaris Parlementer Jerman, Eva Hoegl yang ditugaskan meneliti Bundeswehr, mengungkap gambaran yang suram tentang sistem pertahanan negara saat ini.
"Bundeswehr memiliki kelengkapan militer yang terlalu sedikit, dan bahkan lebih sedikit lagi sejak 24 Februari 2022,†ujarnya pada Selasa (14/3), seperti dimuat
The Defense Post.
Hoegl mendesak perbaikan pada tempat tinggal tentara di seluruh negeri karena berada dalam kondisi yang menyedihkan.
"Mereka membutuhkan toilet yang berfungsi, kamar mandi bersih, fasilitas olahraga dalam ruangan, dapur pasukan, fasilitas perawatan, depot amunisi, dan gudang senjata. Serta yang tak kalah pentingnya, WLAN (internet nirkabel)," rinci Hoegl.
Lebih lanjut, Hoegl menyebut Jerman telah menyumbangkan banyak senjata Ukraina, namun banyak pihak yang khawatir langkah itu akan semakin membuat pasokan Berlin semakin menipis.
Untuk itu, ia mendesak agar pemerintah segera mengisi kembali persediaan dengan cepat.
Meski tahun lalu Kanselir Olaf Scholz mengklaim telah meningkatkan anggaran militer hingga 100 miliar euro atau Rp 1.651 triliun, Hoegl mengaku dana itu belum dikeluarkan sedikit pun.
"Sayangnya saya harus mencatat bahwa pada tahun 2022, tidak ada satu euro atau satu sen pun dari dana khusus ini yang telah dibelanjakan,†tegas Hoegl.
Sementara itu, Menteri Pertahanan baru Jerman, Boris Pistorius menuntut tambahan 10 miliar euro, dengan alasan bahwa tanpa dana, proyek modernisasi angkatan bersenjata tidak dapat dilakukan.
BERITA TERKAIT: