Larangan itu diumumkan oleh Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo pada Jumat (10/11), dengan mengatakan bahwa banyak kekhawatiran tentang keamanan dunia maya dan privasi yang mengancam negara.
“Kami berada dalam konteks geopolitik baru di mana pengaruh dan pengawasan antar negara telah bergeser ke dunia digital,†kata de Croo dalam pernyataan online.
“Kita tidak boleh naif: TikTok adalah perusahaan China yang saat ini wajib bekerja sama dengan dinas intelijen. Ini adalah kenyataannya. Melarang penggunaannya pada perangkat layanan federal adalah hal yang masuk akal,†tambahnya.
Pemerintah federal Belgia mengatakan, setidaknya aplikasi itu akan dilarang penggunaannya selama enam bulan.
Menanggapi larangan itu, aplikasi TikTok sendiri telah menyatakan kekecewaannya terhadap penangguhan tersebut, dan mengatakan bahwa ada kesalahan informasi yang beredar.
Perusahaan itu bersedia untuk menemui pejabat Belgia untuk mengatasi kesalahpahaman terkait informasi keamanan data.
BERITA TERKAIT: