Hal tersebut berdasarkan perintah langsung dari Menteri Keamanan Israel, Itamar Ben-Gvir, yang meminta polisi tetap melanjutkan penghancuran rumah-rumah ilegal di Yerusalem Timur.
Berdasarkan laporan yang dimuat Anadolu Agency pada Senin (6/3), dalam beberapa tahun terakhir, biasanya Israel tidak melakukan penghancuran rumah selama bulan Ramadhan, untuk menghindari ketegangannya dengan Palestina.
Menurut laporan dari surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, kepolisian sendiri juga telah mengingatkan pemimpinnya itu untuk tidak melanjutkan penghancuran rumah-rumah warga.
"Polisi Israel telah memperingatkan Ben-Gvir bahwa bulan puasa Ramadhan bisa sangat tidak stabil karena sudah mencapai batasnya di tengah ketegangan di Tepi Barat yang diduduki," tulis surat kabar itu.
Akan tetapi saat ini, menteri keamanan yang memiliki pandangan sayap kanan itu, tetap memerintahkan pasukannya untuk melanjutkan penghancuran rumah tersebut, yang telah menimbulkan banyak kekhawatiran.
Pada November 2022, Presiden Israel Isaac Herzog sendiri telah memperingatkan dalam audio yang bocor bahwa "seluruh dunia khawatir" tentang pandangan sayap kanan Ben-Gvir, yang akan semakin memicu ketegangan antara Israel dan Palestina.
BERITA TERKAIT: