"(Saya) ingin menunjukkan solidaritas dengan rakyat dan institusi demokrasi Irak dan solidaritas yang berarti bahwa PBB berkomitmen penuh untuk mendukung konsolidasi institusi di negara ini," kata Guterres, sambil meyakinkan bahwa Irak dapat mengatasi krisis di negaranya.
Kunjungan Sekjen PBB ini terjadi saat negara yang dilanda perang itu akan menandai peringatan 20 tahun penggulingan Saddam Hussein dalam invasi yang dilakukan AS.
Berdasarkan laporan dari
Gulf Today, Guterres akan bertemu dengan ketiga pemimpin, yang terdiri dari pejabat tinggi Syiah, Kurdi, dan Arab Sunni Irak.
"Guterres dijadwalkan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Fuad Hussein, sebelum bertemu dengan Perdana Menteri Mohammed Shia Al Sudani, Presiden Abdel Latif Rashid dan ketua parlemen Mohammed Al Halbusi," kata keterangan Kementerian Luar Negeri Irak.
Kemudian pada hari berikutnya, Guterres juga akan bertemu dengan perwakilan kelompok hak perempuan dan pemuda, serta mengunjungi sebuah kamp pengungsian di bagian utara negara itu.
Menurut catatan, Guterres terakhir berkunjung ke negara itu pada 2017 lalu. Dia menyempatkan kunjungannya, ketika ia akan melakukan perjalanannya ke Qatar untuk menghadiri KTT Negara-negara Terbelakang.
BERITA TERKAIT: