Serangan racun terjadi di lebih dari 30 sekolah di empat wilayah di kota suci Muslim Syiah Qom, Iran, sejak November tahun lalu.
Menteri Kesehatan Iran Bahram Einollahi mengatakan para siswi menderita keracunan ringan dengan gejala mual dan jantung berdebar-debar.
Bahram menyebut beberapa siswi keracunan telah di rawat di rumah sakit dan saat ini pihaknya tengah menyelidiki penyebab pasti serangan racun tersebut.
"Kami tengah menyelidiki dari mana racun ringan ini berasal. Apakah itu tindakan yang disengaja atau tidak, itu tidak berada dalam lingkup kementerian saya," ujarnya, seperti dimuat
National Post pada Selasa (28/2).
Namun, beberapa politisi menyebut keracunan massal itu merupakan suatu kesengajaan yang dilakukan agar anak perempuan berhenti sekolah.
Sebab beberapa orang tua telah mengeluarkan anak-anak mereka dari sekolah sejak insiden keracunan dimulai.
Tuduhan itu merujuk pada kelompok ulama Iran yang menentang pendidikan anak perempuan tetap dilanjutkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: