Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri India, S Jaishankar selama Forum Pemikir Nasionalis, bagian dari 'Presidensi G20 India' di Hyderabad pada Minggu (26/2).
Jaishankar mengatakan bahwa perselisihan di awal pandemi Covid-19 dan pertarungan Galwan antara India dan China pada 2020 lalu telah membuat hubungan keduanya tidak baik-baik saja.
"Kami telah membuatnya sangat jelas bahwa sampai ada penyelesaian untuk masalah ini, hubungan kita dengan China tidak akan normal." tegasnya, seperti dimuat ANI News.
Lebih lanjut, Jaishankar menjelaskan bahwa penanganan sengketa Line of Actual Control (LAC) dengan China tahun 2020 lalu, terjadi bersamaan dengan pembatasan awal Covid-19.
"Kami benar-benar disibukkan dengan tantangan Covid. Harap hargai anonimitas dari apa yang dilakukan Perdana Menteri Modi. Dia mengerahkan pasukan setinggi ini dalam kondisi yang sangat sulit, di tengah Covid. Dan kemudian menerima tantangan ini secara langsung," jelasnya.
Pada 5 Mei 2020, terjadi bentrokan antara India dan China di lembah Galwan yang telah mengakibatkan kematian 20 personel Angkatan Darat India, yang kemudian disusul oleh beberapa bentrokan lanjutan di perbatasan.
India berbagi perbatasan sepanjang 3.488 km dengan China, di mana 1.126 km membentang di sepanjang Arunachal Pradesh.
China mengklaim bagian yang lebih tinggi dari wilayah daratan Arunachal karena perbatasan tidak sepenuhnya dibatasi karena kurangnya infrastruktur.
Oleh sebab itu, Jaishankar menyebut pihaknya tengah membangun dua kali lipat jalan dan tiga kali lipat terowongan untuk memfasilitasi militer India yang berjaga.
BERITA TERKAIT: