Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rilis The Global Security Initiative Concept Paper, China Bertekad Menjadi Penjaga Perdamaian Dunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 22 Februari 2023, 08:37 WIB
Rilis The Global Security Initiative Concept Paper, China Bertekad Menjadi Penjaga Perdamaian Dunia
Menteri Luar Negeri China Qin Gang/Net
rmol news logo Pemerintah China memastikan akan tetap menjadi negara yang menjaga perdamaian dunia, menyerukan agar konflik Ukraina diselesaikan dengan dialog.

Komitmen tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri China Qin Gang saat berpidato di Lanting Forum on the Global Security Initiative: China's Proposal for Solving Security Challenges, Selasa (21/2) waktu setempat.

"China tidak akan pernah mencari hegemoni, ekspansi atau lingkup pengaruh, atau terlibat dalam perlombaan senjata, tetapi tetap menjadi pembela perdamaian dunia," kata Qin, seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (22/2).

Pada forum tersebut China juga resmi merilis "The Global Security Initiative Concept Paper" atau Inisiatif Keamanan Global (GSI) yang menjunjung tinggi visi keamanan bersama.

GSI akan berjalan dengan kooperatif dan berkelanjutan, mengejar tujuan jangka panjang untuk membangun komunitas keamanan dan mengadvokasi jalan baru menuju keamanan. Qin menegaskan GSI akan mengedepankan dialog di atas konfrontasi dan kemitraan di atas aliansi, juga saling menguntungkan.

GSI akan mewujudkan prinsip inti dalam visi komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, dan telah diterima dengan hangat oleh komunitas internasional saat diperkenalkan.  Menurut Qin, lebih dari 80 negara dan organisasi regional telah menyatakan penghargaan dan dukungan mereka terhadap GSI.

"GSI berakar pada budaya tradisional Tiongkok yang baik yang menghargai perdamaian di atas segalanya, dan terinspirasi oleh kebijakan perdamaian luar negeri Tiongkok yang independen dan praktiknya," ujarnya.

Tiongkok, kata Qin, tidak pernah memulai konflik atau perang, atau mengambil satu inci pun tanah asing.

"Hingga hari ini, Tiongkok tetap menjadi satu-satunya negara yang telah menempatkan komitmen untuk pembangunan damai dalam Konstitusinya," katanya, menekankan bahwa tidak peduli seberapa banyak berkembang, China tidak akan pernah mencari hegemoni, ekspansi atau lingkup pengaruh, atau terlibat dalam perlombaan senjata, tetapi tetap menjadi pembela perdamaian dunia.

Qin menambahkan bahwa keamanan adalah hak semua negara, bukan hak prerogatif beberapa orang, apalagi harus diputuskan oleh masing-masing negara.

Mengenai krisis Ukraina, Qin mengatakan China akan terus mempromosikan pembicaraan damai, menyumbangkan idenya untuk penyelesaian politik krisis, dan bergabung dengan komunitas internasional untuk mempromosikan dialog dan konsultasi, mengatasi keprihatinan semua pihak dan mencari keamanan bersama.

Ia juga mendesak negara-negara tertentu untuk segera berhenti mengobarkan api, dan berhenti menyalahkan China, terutama berhenti menggembar-gemborkan ungkapan 'hari ini Ukraina, besok mungkin Taiwan', katanya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA