Laporan itu disampaikan oleh raksasa teknologi AS, Google, pada Kamis (16/2).
Google menyebut serangan siber terhadap pengguna Ukraina tahun 2022 naik 250 persen dibandingkan tahun 2020.
Sementara serangan yang menargetkan negara-negara pendukung Ukraina, NATO, meningkat lebih dari 300 persen pada periode yang sama.
Serangan yang kerap dilakukan termasuk pembajakan situs web hingga pengumpulan intelijen dan kampanye informasi untuk mempengaruhi opini publik.
"Mereka didukung oleh militer Rusia dan menggunakan malware destruktif untuk mengganggu pemerintah dan militer Ukraina," kata laporan Google, seperti dimuat
AFP.
Lebih jauh, Google juga telah mendeteksi bahwa serangan siber Rusia telah dilakukan pada 2021, menjelang invasi Ukraina pada Februari, 2022.
Serangan dunia maya terparah di Ukraina, disebut Google terjadi selama empat bulan pertama tahun 2022.
BERITA TERKAIT: