Setelah itu, militer AS mengumpulkan puing-puing dari balon tersebut untuk diselidiki.
Kemudian dalam sebuah pernyataan pada Senin (13/2), Komando Utara AS mengatakan pihaknya telah menemukan bagian-bagian penting dalam balon tersebut.
"Para kru berhasil menemukan puing-puing yang signifikan dari lokasi, termasuk semua sensor prioritas dan potongan elektronik yang diidentifikasi, serta sebagian besar struktur," begitu pernyataan tersebut.
Setelah menembak jatuh balon mata-mata China, AS juga melakukan hal serupa pada dua objek misterius di lepas pantai Alaska dan Yukon, Kanada.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengakui ketiga objek itu masih belum diidentifikasi, termasuk siapa yang membangunnya, bagaimana mereka bisa bertahan, dan apakah mereka mengumpulkan informasi intelijen.
Austin juga menegaskan benda-benda tersebut tidak menimbulkan ancaman militer bagi siapa pun.
“Namun, mereka menimbulkan risiko bagi penerbangan sipil dan berpotensi menjadi ancaman pengumpulan intelijen," tambah Austin.
BERITA TERKAIT: