Pengumuman tersebut telah dikonfirmasi Menteri Kesehatan Mitoha Ondo'o Ayekaba dalam sebuah pernyataan pada Senin (13/2).
"Equatorial Guinea telah mengkonfirmasi wabah penyakit virus Marburg yang pertama kalinya, menyusul kematian sedikitnya sembilan orang di Provinsi Kie-Ntem," kata Ayekaba, seperti dikutip dari
AFP, Selasa (14/2).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mengonfirmasi wabah di negara kecil Afrika Barat itu.
"Penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung. Tim lanjutan telah dikerahkan di distrik yang terkena dampak untuk melacak kontak, mengisolasi dan memberikan perawatan medis kepada orang yang menunjukkan gejala penyakit tersebut," kata WHO dalam sebuah pernyataan.
Menurut WHO, sejauh ini sembilan kematian dan 16 dugaan kasus telah dilaporkan.
Sejauh ini mereka yang terpapar virus Marburg mengalami sejumlah gejala termasuk demam, kelelahan, serta muntah bernoda darah dan diare.
Pemerintah Equatorial Guinea pekan lalu mengumumkan sedang menyelidiki penyebab beberapa kasus yang diduga demam berdarah, tetapi mengatakan hanya tiga orang yang menunjukkan gejala ringan.
Daerah yang terkena dampak terletak di wilayah timur pedesaan dengan hutan lebat di dekat perbatasan Gabon dan Kamerun.
Ayekaba mengatakan pemerintah telah membuat peringatan kesehatan di Provinsi Kie-Ntem dan distrik tetangga Mongomo, dan merencanakan penguncian setelah berkonsultasi dengan WHO dan PBB.
Virus Marburg adalah bagian dari apa yang disebut keluarga filovirus yang juga termasuk virus Ebola, yang mendatangkan malapetaka pada beberapa wabah sebelumnya di benua Afrika.
Ini adalah patogen yang sangat berbahaya yang menyebabkan demam parah yang sering disertai pendarahan. Virus ini sering menargetkan beberapa organ dan mengurangi kemampuan tubuh untuk berfungsi sendiri.
Tidak ada vaksin atau obat resmi untuk mengobati Marburg, tetapi perawatan rehidrasi untuk meringankan gejala dapat meningkatkan peluang bertahan hidup. Bergantung pada strain dan manajemen kasus, tingkat kematian virus berkisar dari 24 hingga 88 persen.
Selama wabah di Angola pada tahun 2004, virus tersebut membunuh 90 persen dari 252 orang yang terinfeksi. Di Ghana tahun lalu, dua orang meninggal karena Marburg.
Equatorial Guinea adalah negara Afrika Tengah yang terdiri dari daratan Rio Muni dan 5 pulau lepas pantai vulkanik. Ibu kota Malabo, di Pulau Bioko, memiliki arsitektur kolonial Spanyol dan merupakan pusat industri minyak negara yang makmur.
BERITA TERKAIT: