Dalam pernyataan Rabu (8/2), Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan Beijing mendesak agar Washington memandang China secara objektif dan rasional, mengikuti kebijakan China yang positif dan praktis, serta bekerja sama untuk mengembalikan hubungan bilateral ke jalur yang stabil.
"China selalu percaya bahwa hubungan China-AS seharusnya tidak menjadi permainan zero-sum di mana satu pihak bersaing atau berkembang dengan mengorbankan yang lain," kata Mao, seperti dikutip dari
Xinhua, Kamis (9/2).
Keberhasilan masing-masing negara mestinya dipandang sebagai peluang bukan tantangan, menurut Mao, dan dunia cukup besar bagi kedua negara untuk mengembangkan diri dan makmur bersama.
China tidak akan menghindar atau takut akan persaingan, melainkan hanya menentang menggunakan persaingan untuk mendefinisikan seluruh hubungan China-AS. China tidak ingin mencoreng negara tertentu dengan dalih persaingan dan menahan hak pembangunan yang sah dari negara lain, bahkan dengan mengorbankan kepentingan industri global dan rantai pasokan.
Juru bicara menambahkan bahwa hubungan China-AS yang stabil dan sehat sejalan dengan kepentingan fundamental kedua bangsa dan juga memenuhi harapan bersama masyarakat internasional.
Biden sebelumnya mengatakan dalam pidatonya di DPR pada Selasa bahwa dia telah memberi tahu Presiden China Xi Jinping bahwa Washington hanya ingin bersaing dengan Beijing, bukan terlibat dalam konflik.
Tetapi dia juga mengatakan bahwa investasi AS dalam aliansi, militer, dan teknologi canggihnya berarti bahwa Amerika sekarang berada di posisi terkuatnya dalam beberapa dekade untuk bersaing dengan China dan mempertahankan kepentingannya.
"Jangan salah: seperti yang kami jelaskan minggu lalu, jika China mengancam kedaulatan kami, kami akan bertindak untuk melindungi negara kami. Dan kami melakukannya," tegas Biden, merujuk pada penembakan balon mata-mata China oleh jet AS
.
BERITA TERKAIT: