Hal tersebut diungkapkan oleh Menlu RI Retno Marsudi dalam sambutan pembukaan AMM Retreat di Aula Nusantara, Sekretariat ASEAN pada Sabtu (4/2).
Retno mengatakan, isu penting yang akan dibahas dalam pertemuan AMM Retreat mencakup berbagai masalah yang dihadapi di tataran regional dan global.
"Dalam Retret kita hari ini, kita akan membahas berbagai isu, mulai dari isu terkait mitra eksternal maupun isu regional dan global" ungkap Retno.
Terkait dengan mitra eksternal, Retno menyebut ASEAN terus menerima permintaan dari negara lain baik untuk mengakses Treaty of Amity and Cooperation (TAC) maupun menjadi mitra ASEAN. Indonesia sangat menghargai semua minat ini. Hal itu menunjukkan bahwa semangat kekeluargaan dan kerjasama tetap ada, menurut Retno.
Retno menekankan bahwa kepercayaan masyarakat internasional terhadap ASEAN hendaknya dapat dimanfaatkan dengan terus meningkatkan peranya sebagai promotor stabilitas dan perdamaian kawasan.
"ASEAN harus melanjutkan perannya sebagai jangkar perdamaian dan stabilitas di kawasan dana mengembangkan arsitektur kawasan yang inklusif," tegasnya.
Retno kemudian meminta perwakilan media untuk meninggalkan ruangan. Ia menyampaikan terima kasih sebelum menutup pidatonya.
Pertemuan itu merupakan hari terakhir dari rangkaian acara AMM Retreat yang digelar sejak Kamis lalu (2/2).
AMM Retreat menjadi pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN pertama di masa Keketuaan Indonesia di ASEAN sepanjang 2023.
Perwakilan yang hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya Menlu Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Kamboja, Thailand, Vietnam, Filipina, Laos dan Timor Leste.
Di antara para Menlu turut hadir pula Sekretaris Jendral ASEAN, Kao Kim Hourn.
BERITA TERKAIT: