Kedutaan, yang dibuka di ibu kota Honiara pada Kamis (2/2), dimulai dengan menempatkan kuasa usaha, beberapa staf Departemen Luar Negeri, dan beberapa karyawan lokal.
“Pembukaan kedutaan dibangun atas upaya kami tidak hanya untuk menempatkan lebih banyak personel diplomatik di seluruh kawasan, tetapi juga untuk terlibat lebih jauh dengan tetangga Pasifik, menghubungkan program dan sumber daya Amerika Serikat dengan kebutuhan di lapangan, dan membangun hubungan orang-ke-orang," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
AP, Jumat (3/2).
AS sebelumnya mengoperasikan kedutaan di Kepulauan Solomon selama lima tahun sebelum menutupnya pada 1993 sebagai bagian dari pengurangan global dalam pos diplomatik setelah berakhirnya Perang Dingin.
Tetapi langkah berani China di kawasan itu membuat Washington berupaya meningkatkan keterlibatannya lewat beberapa cara, seperti dengan menyumbangkan vaksin Covid-19, membawa kembali sukarelawan Peace Corps ke beberapa negara pulau, dan berinvestasi dalam proyek kehutanan dan pariwisata.
Pembukaan dilakukan saat pemimpin baru Fiji, Perdana Menteri Sitiveni Rabuka, tampaknya menilai kembali beberapa aspek keterlibatan negaranya dengan China.
Rabuka mengatakan kepada The Fiji Times pekan lalu bahwa dia berencana untuk mengakhiri pelatihan polisi dan perjanjian pertukaran dengan China.
BERITA TERKAIT: