Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengamat: Seandainya F-16 Jadi Dikirim ke Kyiv, Konflik Rusia-Ukraina akan Lepas Kendali

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 02 Februari 2023, 07:26 WIB
Pengamat: Seandainya F-16 Jadi Dikirim ke Kyiv, Konflik Rusia-Ukraina akan Lepas Kendali
F-16/Net
rmol news logo Langkah negara-negara Barat untuk lebih meningkatkan dukungan militer kepada Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan analis China tentang kemungkinan munculnya tindakan balasan dari Rusia.

Sekitar satu minggu setelah keputusan terkoordinasi AS-Jerman untuk mengirim tank tempur utama ke garis depan, Reuters melaporkan bahwa AS sedang menyiapkan bantuan militer senilai lebih dari 2 miliar dolar AS untuk Ukraina yang diperkirakan akan mencakup roket jarak jauh, amunisi, dan senjata lainnya.

Ukraina juga telah mendorong negara-negara sekutu untuk mengirim jet tempur F-16. Meskipun Presiden AS Joe Biden menjawab "Tidak" ketika ditanya apakah AS akan mentransfer pesawat perang ke Ukraina pada Senin, itu dipercaya hanya sebagai sikap sementara.

Para analis China berpendapat, jika pesawat tempur F-16 jadi dikirim ke Ukraina, kemungkinan besar konflik Rusia-Ukraina akan meningkat, bahkan lepas kendali, yang belum siap dilihat AS pada tahap saat ini.

"Jet tempur memiliki kemampuan serangan jarak jauh yang lebih kuat. Jika tentara Ukraina dilengkapi dengan senjata semacam itu, pasti akan membawa masalah yang lebih besar, dan pada saat yang sama meningkatkan konflik," kata Song Zhongping kepada media pemerintah Global Times, Rabu (1/2).

Ini juga menjadi alasan utama mengapa AS dan negara-negara Barat lainnya ragu-ragu untuk menyediakan pesawat tempur F-16, tambahnya.

Peringatan satu tahun konflik Rusia-Ukraina semakin dekat. Para ahli memperingatkan situasi yang memberatkan yang mengarah pada tindakan balasan oleh Rusia di saat AS dan beberapa negara Barat lainnya terus meningkatkan dukungan militer ke Ukraina, yang bertujuan untuk menghabiskan Rusia.

AS, kata para pengamat, bermaksud memperalat Ukraina untuk mengkonsumsi Rusia, dan akhirnya mencapai tujuan untuk secara permanen mengisolasi Rusia dari Eropa.

"Meskipun tujuan ini sulit dicapai, AS dan sekutu Baratnya akan mengorbankan Ukraina, tetapi tidak pernah dengan mengorbankan kepentingan mereka sendiri," kata mereka. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA