Ditanya pada konferensi pers di Den Haag apakah Prancis mempertimbangkan untuk mengirim pesawat tempur, Macron mengatakan siap melakukannya selama kondisi tertentu terpenuhi.
"Di antara syarat-syarat itu: bahwa menyediakan peralatan semacam itu tidak akan mengarah pada peningkatan ketegangan atau digunakan untuk menyentuh tanah Rusia, dan itu tidak akan melemahkan kapasitas tentara Prancis,†kata Macron, seperti dikutip dari
AFP, Selasa (31/1).
Dia juga mengatakan Ukraina harus secara resmi meminta pesawat tersebut.
Pernyataan serupa disampaikan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. Ia mengatakan sejauh ini Ukraina belum secara resmi meminta jet tempur F16 Belanda.
“Tidak ada pembicaraan tentang pengiriman F-16 ke Ukraina. Tidak ada permintaan," kata Rutte.
"Tidak ada pantangan, tetapi ini akan menjadi langkah selanjutnya yang sangat besar," ujarnya.
“Sangat penting bagi kami untuk terus mendukung Ukraina dan bahwa Ukraina menyampaikan kepada kami apa yang mereka butuhkan,†tambah Rutte.
Sementara itu di Washington, ketika ditanya oleh seorang reporter pada Senin apakah pemerintahannya mempertimbangkan untuk mengirim jet tempur F16 ke Ukraina, Presiden AS Joe Biden menjawab "tidak".
Hal senada juga disampaikan oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz yang menolak mengirim jet tempur dengan alasan bahwa pihaknya tidak sedang berperang dengan Rusia.
BERITA TERKAIT: