Dalam pernyataannya pada Jumat (27/1), WHO mengatakan pemerintah harus sigap menyiapkan segala hal untuk menghadapi bencana radiologi yang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi.
"Pemerintah tidak hanya harus memiliki persediaan alat pelindung diri nasional, tapi juga berbagai obat-obatan, termasuk tablet kalium iodida, antiemetik, agen anti-diare, agen dekorporasi, agen alkilasi, dan obat-obatan lainnya," kata WHO, seperti dikutip
FOX News.
Penjabat Asisten Direktur Jenderal WHO, Dr. Maria Neira mengatakan, dengan mempersiapkan obat-obatan tersebut, pemerintah bisa menyelamatkan banyak nyawa dan mengurangi risiko cedera serius akibat radiasi.
Bencana radiologis dapat terjadi karena diakibatkan oleh kecelakaan di pembangkit listrik tenaga nuklir atau ledakan bom nuklir yang disengaja dalam konflik bersenjata.
Menanggapi ancaman tersebut, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional, Rafael Mariano Grossi mengatakan mereka tengah mempersiapkan ahli keselamatan dan keamanan nuklir yang akan ditugaskan di fasilitas nuklir Ukraina pada bulan ini, untuk membantu mencegah kecelakaan nuklir selama konflik militer dengan Rusia saat ini.
BERITA TERKAIT: