Dalam buku berjudul
Never Give an Inch: Fighting for the America I Love, Pompeo mencurahkan sebagian besar hubungan AS-Saudi dan membela perlunya hubungan dekat dengan Riyadh.
“Sebagian besar ini berkaitan dengan Mohammed bin Salman (MBS), Putra Mahkota Arab Saudi dan pewaris takhta Saudi,†tulis mantan diplomat top AS era Presiden Donald Trump itu.
“Kaum Kiri progresif membenci MBS, terlepas dari kenyataan bahwa dia memimpin reformasi budaya terbesar dalam sejarah Kerajaan," katanya.
Dalam bukunya ia mengatakan bahwa Arab Saudi akan terus menjadi hal yang penting, sambil memuji kepemimpinan MBS yang ia sebut akan menjadi "pemimpin terpenting pada masanya, sosok yang bersejarah di panggung dunia."
“MBS adalah kepalanya dan mungkin demikian, insya Allah, untuk beberapa dekade mendatang,†tulis Pompeo.
Arab Saudi, kata dia, membantu mengamankan demokrasi Irak dan menjaganya setidaknya sebagian tertambat ke Barat dan membantu memerangi terorisme.
“Ketika MBS menjadi putra mahkota, salah satu upaya pertamanya adalah membantu Amerika Serikat dalam membasmi pengaruh destabilisasi Iran dari Yaman dan membantu penyediaan makanan untuk menghindari kelaparan di sana,†kata Pompeo.
BERITA TERKAIT: