Kapal kargo bernama Jintian berbobot 6.551 ton itu membawa 14 warga negara China dan delapan warga Myanmar. Kapal tenggelam di Provinsi Nagasaki pada Rabu dini hari (25/1) waktu setempat.
"Sebelumnya mereka mengirimkan panggilan darurat pada Selasa sekitar pukul 23.15, dan tenggelam sekitar tiga setengah jam kemudian di zona ekonomi eksklusif Jepang," kata jurubicara penjaga pantai Jepang, Shinya Kitahara, seperti dikutip
The Independent.
Jepang dan Korea Selatan turut mengerahkan tim penyelamat untuk mencari awak yang masih hilang. Namun kondisi perairan dalam keadaan gelombang tinggi dan angin kencang.
Penyebab dari tenggelamnya kapal itu masih belum diketahui. Namun, menurut penjaga pantai, tidak ada tanda-tanda yang memperlihatkan bahwa kapal kargo itu bertabrakan dengan kapal atau benda lain di laut.
Sementara, pemilik kapal itu telah dikonfirmasi berasal dari perusahaan China, Shenzhen Shekou Shipping Transportation Co, yang berlayar dari Papua Nugini sejak awal Januari lalu, menuju pelabuhan Incheon, Korea Selatan.
Insiden kapal tenggelam itu terjadi sehari setelah bagian barat Jepang tengah dilanda badai musim dingin yang membawa kondisi berangin dan membeku, yang membuat otoritas Jepang membatalkan ratusan penerbangannya karena cuaca buruk.
BERITA TERKAIT: