Pembicaraan lebih lanjut itu dilakukan selama dua hari di Islamabad sejak Rabu (18/1), setelah Menteri Negara Perminyakan Musadik Malik memulai pembicaraannya pada Desember lalu untuk meminta pengadaan minyak dan gas dengan potongan harga di Moskow.
"Kedua belah pihak bertukar pandangan tentang pasokan minyak dan gas dari Rusia ke Pakistan dalam jangka panjang," kata Kantor Perdana Menteri Pakistan, seperti dimuat
Anadolu Agency.
Pakistan tengah bergulat dengan kebutuhan energi yang besar di tengah cadangan devisa negara yang menyusut, kemudian memilih Rusia untuk memasok energi dengan harga miring.
Pakistan dan Rusia telah menandatangani dua perjanjian pada 2015 dan 2021 untuk pembangunan pipa gas senilai Rp 37 triliun. Pada awalnya pembangunan akan dimuai tahun lalu, namun hingga saat ini belum dilaksanakan karena sanksi global yang diberlakukan kepada Moskow sejak menginvasi Ukraina.
Di samping itu, Menteri Shuginov dalam kunjungannya, menyampaikan pesan khusus dari Presiden Rusia Vladimir Putin kepada Perdana Menteri Pakistan Shebaz Sharif.
Dalam pesannya, Putin mengatakan Rusia menganggap Pakistan sebagai mitra pentingnya di Asia Selatan dan di dunia Islam. Untuk itu Putin menegaskan kembali komitmen kuat Moskow untuk memperdalam hubungan kedua negara.
BERITA TERKAIT: