Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menegaskan hal itu selama konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, di Ankara pada Selasa (17/1).
Dalam pernyataanya, Menlu Iran menyebut dirinya sempat membahas mengenai kesepakatan nuklir 2015 dengan AS.
Menurutnya, tindakaan AS yang tidak realistis dan terus menetapkan syarat baru, membuat kesepakatan nuklir tidak kunjung selesai.
"Kesepakatan tentang kebangkitan kembali perjanjian nuklir 2015 dapat dicapai jika Amerika Serikat berhenti menetapkan syarat baru dan bertindak secara realistis," tegasnya, seperti dimuat kantor berita resmi IRNA.
Selain membahas soal perjanjian nuklir dan AS, Menlu Iran menyebut dirinya juga telah mengadakan diskusi penting dan beragam dengan pejabat Turki.
Dirinya bahkan sempat mengadakan pertemuan 90 menit dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengenai masalah bilateral, regional dan global.
Keduanya sepakat untuk melanjutkan proyek kerja sama strategis Iran-Turki, yang telah ditandatangani Presiden Erdogan selama kunjunganya ke Teheran pada Juli 2022
Sementara itu, Presiden Iran Ebrahim Raisi dilaporkan akan segera melakukan kunjungan ke Turki tahun ini.
BERITA TERKAIT: