Pengadilan Belarusia mengatakan Tsikhanouskaya dan beberapa orang lainnya akan diadili atas tuduhan makar dan berusaha merebut kekuasaan.
Tsikhanouskaya disebut akan menghadapi kemungkinan hukuman penjara hingga 15 tahun.
Sementara itu, Tsikhanouskaya yang saat ini tengah berada di Lithuania menegaskan tidak akan mengikuti proses persidangan, sebab meyakini itu tidak dilakukan dengan benar.
"Di Belarusia tidak ada pengadilan yang jujur. Kami hidup dalam pelanggaran hukum mutlak di negara kami sehingga persidangan besok akan menjadi lelucon dan pertunjukan tetapi bukan keadilan yang sebenarnya," ujarnya, seperti dimuat
Reuters.
Sehari sebelum persidangan dimulai, Belarus mengajukan tuntutan pidana baru terhadap suami Tsikhanouskaya yang dipenjara.
Suaminya merupakan seorang blogger video berusia 44 tahun, yang ditangkap pada tahun 2020 ketika mencoba mencalonkan diri melawan Lukashenko.
Penangkapannya mendorong Tsikhanouskaya untuk mencalonkan diri menggantikannya meskipun tidak memiliki profil publik.
Wanita 40 tahun itu akhirnya melarikan diri dari Belarusia setelah melawan Lukashenko dalam pemilihan presiden 2020.
Ia mengecam kemenangan Lukashenko yang berkuasa sejak 1994 dengan memimpin aksi unjuk rasa menuntut penyelidikan atas indikasi kecurangan hasil pemilu.
Selain Tsikhanouskaya, bulan ini pengadilan Belarusia juga mengadili aktivis HAM dan peraih Hadiah Nobel Perdamaian Ales Byalyatski, dan dua orang lainnya, atas tuduhan membiayai protes dan menyelundupkan uang.
Aktivis HAM memperkirakan sekitar 1.500 orang dipenjara di Belarus atas tuduhan bermotif politik.
BERITA TERKAIT: