Proses pencarian sendiri mengalami kendala medan yang sulit dan cuaca buruk. Sehingga tim SAR menggunakan drone untuk membantu menelusuri puing-puing pesawat di dalam jurang sedalam 200 meter.
"Ada kabut tebal di sini sekarang. Kami mengirim personel pencari dan penyelamat menggunakan tali ke jurang di mana puing-puing pesawat jatuh dan terbakar," ujar pejabat kepolisian, Ajay K.C, seperti dikutip
Reuters.
Ajay menyebut terdapat anak kecil di antara penumpang yang masih hilang.
"Beberapa mungkin telah terbakar dan mati dan mungkin tidak ditemukan. Kami akan terus mencari mereka,†lanjutnya.
Kecelakaan yang menimpa Yeti Airlines pada Minggu (15/1) menjadi yang terburuk dalam 30 tahun sejarah penerbangan Nepal. Dari 72 orang di dalam pesawat, sebanyak 70 di antaranya telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Pihak berwenang juga telah menemukan blackbox yang berisi perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan pada Senin. Proses penyelidikan diluncurkan untuk menganalisis penyebab kecelakaan.
BERITA TERKAIT: