Dalam sebuah pernyataan pada Senin (16/1), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menyatakan belasungkawa yang mendalam atas tragedi yang kembali mengguncang dunia penerbangan itu.
"Kami sangat sedih dengan tragedi ini," kata Wang, mengungkapkan belasungkawa yang mendalam kepada para korban dan simpati yang tulus. kepada keluarga yang ditinggalkan, seperti dikutip dari
China Daily, Selasa (17/1).
"Pada saat duka ini, sebagai teman tradisional Nepal yang tulus, pikiran kami bersama rakyat Nepal," ujarnya.
Sebuah pesawat Yeti Airlines yang membawa 68 penumpang dan empat awak jatuh di ngarai Sungai Seti saat terbang dari Kathmandu ke Pokhara.
Hingga Senin (15/1), petugas telah mengevakuasi 70 mayat dari lokasi kecelakaan. Pencarian sempat tertunda karena kondisi yang sangat berbahaya.
Ini adalah kecelakaan udara paling mematikan ketiga di Nepal dan terburuk dalam penerbangan domestik. Bencana tersebut adalah yang kedua dalam waktu kurang dari setahun, menyoroti catatan keselamatan udara negara yang secara konsisten buruk, kata para analis.
Di antara penumpang ada tiga bayi, tiga anak dan 62 orang dewasa. Menurut Otoritas Penerbangan Sipil Nepal, penumpang termasuk 53 orang Nepal, lima orang India, empat orang Rusia, dua orang Korea, satu orang Irlandia, satu orang Australia, satu orang Argentina, dan satu orang Prancis.
BERITA TERKAIT: