Mengutip keterangan polisi Houston,
CNN melaporkan pada Minggu (8/1) bahwa ada sekitar 10 pengunjung di dalam restoran The Ranchito Taqueria off Gessner di barat daya Houston, ketika pria bertopeng itu masuk pada Kamis malam. Pria bertopeng itu kemudian menodongkan senjat, dan mengambil dompet serta ponsel mereka.
Seorang pengunjung berusaha menghentikannya, tetapi gagal. Saat tersangka berjalan keluar pintu, pengunjung itu mengeluarkan pistol dan menembak tersangka beberapa kali hingga tewas.
Setelah perampok terbunuh, pengunjung itu mengambil uang dan ponsel yang dicuri untuk dikembalikan ke pelanggan lain ketika dia menemukan senjata yang digunakan tersangka ternyata adalah senjata palsu.
Polisi memperkuat temuan itu dengan mengatakan bahwa tersangka perampok sebenarnya menggunakan pistol plastik semacam air-soft gun, bukan pistol asli.
Tersangka perampok, yang diidentifikasi hanya sebagai seorang pria yang diyakini berusia 20-an, dinyatakan meninggal di tempat kejadian oleh paramedis, kata polisi.
Pertanyaannya sekarang adalah apakah penembak akan menghadapi tindakan hukum atas intervensi mautnya?
Polisi mengatakan saat ini belum ada dakwaan apa pun terhadap si penembak. Tapi aparat akan bekerja untuk melakukan penyelidikan lebih mendalam dan menginterogasi tentang apa yang terjadi, terutama karena setelah itu penembak pergi dan tidak terlihat lagi.
Departemen Kepolisian Houston sampai saat ini terus mendalami kejadian tersebut dan mencari pelaku penembakan untuk interogasi lebih dalam.
“Salah satu alasan penegak hukum mencari dan ingin menginterogasi penembak adalah untuk mengetahui apakah dia takut akan nyawanya atau nyawa orang-orang di sekitarnya karena itu sangat penting untuk klaim pembelaan diri di bawah hukum,†kata Analis Hukum KHOU, Carmen Roe.
Roe mengatakan penembakan itu tampaknya untuk membela diri. Ia menekankan bahwa penembakan yang dilakukan untuk perlindungan diri sangat dibenarkan, terutama karena pengunjung tidak tahu apakah pistol yang digunakan perampok asli atau palsu.
Ancaman itu nyata, kata Roe. "Semua orang di restoran itu dengan jelas percaya itu adalah senjata asli," katanya.
Namun, ia menyarankan penyelidikan lebih dalam atas peristiwa ini.
Pemilik dan karyawan restoran menyebut pelanggan itu sebagai pahlawan. Polisi juga berharap untuk menanyai setiap pelanggan yang berada di restoran pada Kamis malam.
BERITA TERKAIT: