Dalam sebuah posting blog, CEO perusahaan yang bermarkas di San Francisco tersebut, Drew Houston, mengatakan bahwa perusahaan akan melakukan pemangkasan signifikan pada area-area yang "terlalu banyak berinvestasi atau berkinerja buruk," untuk menciptakan struktur organisasi yang lebih efisien.
"Kami terus melihat permintaan yang melemah dan hambatan makro dalam bisnis inti kami," kata Houston, seperti dikutip dari
Xinhua, Kamis 31 Oktober 2024.
Ia menambahkan struktur organisasi perusahaan terlalu gemuk dan rumit.
Houston mengatakan perusahaan sedang dalam proses mengalihkan sumber daya dan memfokuskan kembali pada produk-produk baru, termasuk mesin pencari kecerdasan buatan "Dash for Business".
"Pasar ini bergerak cepat dan investor menggelontorkan ratusan juta dolar ke sektor ini. Hal ini memvalidasi peluang yang telah kami kejar dan menggarisbawahi perlunya urgensi yang lebih besar, investasi yang lebih agresif, dan tindakan yang tegas," ujarnya.
Pada bulan Agustus, Dropbox melaporkan kenaikan triwulanan sebanyak 63.000 pengguna berbayar, pertumbuhan paling lambat dibandingkan dengan total basis penggunanya yang lebih dari 18 juta, dan nilai sahamnya menurun lebih dari 20 persen tahun ini.
BERITA TERKAIT: