Meski tidak boleh larut dalam kesedihan, banyak kenangan yang telah ditorehkan Paus Benediktus XVI semasa menjabat sebagai Paus. Salah satu kenangan dan hasil kerjanya juga terasa bagi Indonesia.
Pejabat Vatikan asal Indonesia, Romo Markus Solo Kewuta, SVD membagikan kisahnya saat bertemu langsung dengan Paus Benediktus XVI yang dikenal fokus terhadap doktrin agama Katolik, yaitu kesederhanaan dan kerukunan umat beragama melalui dialog.
Romo Markus Solo Kewuta mengataka bahwa awal mula perjumpaan dengan Paus Benediktus XVI terjadi di Kota Wina, Austria.
"Kenangan saya sendiri dengan Paus Benediktus, sangat banyak dan sangat dalam sekali dan tidak akan saya lupakan. Jadi pada saat itu, beliau (Paus Benediktus) memanggil saya, waktu itu saya masih di Kota Wina, Austria, dan Paus Benediktus lah yang memanggil saya untuk bekerja di Vatikan." kata Romo Markus.
Saat bertemu tatap muka, Romo Markus berbicara dengan Paus Benediktus XVI menggunakan bahasa Jerman. Paus Benediktus pun sangat mengagumi kelancaran bahasa Jerman yang dituturkan Romo Markus.
Menurut Romo Markus, sosok Paus Benediktus XVI selain menguasai doktrin dan ajaran Katolik, juga baik dan dari segi kemanusiaan, rendah hati, dan bermental sangat sederhana.
"Beliau ini saya kagumi sebagai Paus, karena menguasai doktrin dan ajaran Katolik yang sangat baik dan dari segi kemanusiaan, beliau (Paus Benediktus) itu adalah seorang yang sangat humble (rendah hati) dan bermental sangat sederhana, dan sangat dekat dengan orang, itu yang sangat saya kagumi pada beliau," kata Romo Markus.
Seiring berjalannya waktu, misi pewartaan terus didelegasikan Paus kepada para Kardinal dan Uskup di seluruh dunia. Salah satunya mengutus Dewan Dialog Antaragama Kardinal Jean-Louis Tauran ke Indonesia pada tahun 2009.
Kedatangan Jean-Louis Tauran disambut dengan baik di Indonesia. Setelah itu Romo Markus dan Kardinal Jean bertolak dari Indonesia dan kembali ke Vatikan.
"Pada saat beliau (Benediktus XVI) tahun 2009, empat tahun setelah terpilih menjadi Paus, Paus Benediktus XVI mengutus Kardinal Jean-Louis Tauran, pembesar saya di Vatikan, untuk pergi ke Indonesia, dan pada saat itu, kunjungan kami diterima dengan baik dan bagus." kata Romo Markus.
Rupanya, saat kembali ke Vatikan, rombongan dibekali buah mangga jenis arumanis, untuk diberikan kepada Paus Benediktus XVI di Vatikan.
"Akhirnya, pada waktu kami kembali, Kardinal Jean-Louis Tauran, meminta saya untuk membawa mangga Arumanis, untuk Paus Benediktus dan mangga-mangga itu kami bawa ke Vatikan dan Kardinal sendiri yang mengantar mangga-mangga itu ke Paus Benediktus dan beliau (Paus Benediktus) sangat senang, menerima mangga arumanis dari Indonesia," kata Romo Markus.
BERITA TERKAIT: