Dalam survei yang dirilis Jumat (30/12) dan dilaporkan
Taiwan News, terungkap bahwa jika China menyerang karena Taiwan menyatakan kemerdekaan, sebanyak 63,8 persen responden mengatakan mereka bersedia berperang. Sedangkan 27,8 persen responden tidak bersedia mengambil tindakan.
Sementara itu, jika China menginvasi Taiwan untuk mencaploknya, 71,9 persen responden mengatakan bersedia berperang, sementara 19,3 persen menolak membela negara.
Survei dilakukan sepanjang 18-23 Mei 2022 terhadap penduduk Taiwan berusia 20 tahun ke atas, tidak termasuk wilayah Kinmen dan Matsu.
Secara keseluruhan, masing-masing 825 dan 439 sampel efektif diselesaikan melalui telepon dan ponsel. Kesalahan pengambilan sampel maksimum adalah plus minus 2,76 persen.
Survei dirilis hanya beberapa hari sejak Presiden Tsai Ing-wen mengumumkan pada Selasa (27/12) bahwa mulai 1 Januari 2024, laki-laki yang lahir pada atau setelah 1 Januari 2005, harus menjalani wajib militer selama satu tahun.
Selain itu, gaji bulanan mereka akan dinaikkan dari 6.510 dolar Taiwan (sekitar 3,2 juta rupiah) saat ini menjadi 26.307 dolar Taiwan (sekitar 13 juta rupiah).
BERITA TERKAIT: