Qin, yang saat ini menjabat Duta Besar China untuk AS menggeser jabatan yang sebelumnya dipegang Anggota Biro Politik Komite Pusat PKC dan Penasihat Negara, Wang Yi.
Penunjukkan Qin dilakukan di tengah hubungan Beijing dengan Washington DC yang terus memperlihatkan ketegangan atas berbagai masalah mulai dari isu perdagangan sampai Taiwan
Kementerian Luar Negeri China merilis pernyataan Qin beberapa saat setelah penunjukkannya. Qin berjanji, dalam mengatasi tantangan bersama, diplomasi China akan menawarkan "kebijaksanaan China, inisiatif China, dan kekuatan China.
"Kami akan mempertahankan prinsip-prinsip diplomatik untuk mempertahankan perdamaian global dan mempromosikan pembangunan bersama. Kami akan bekerja untuk membangun komunitas demi masa depan bersama bagi umat manusia," kata Qin, seperti dikutip dari
Global Times, Sabtu (31/12).
Dan, katanya, hubungan internasional baru harus selalu berdasarkan rasa saling menghormati, keadilan, dan kerja sama yang saling menguntungkan.
“Prioritas utamanya adalah memperbaiki hubungan dengan AS," katanya.
Lahir di Tianjin pada Maret 1966, Qin bukan orang baru di Pemerintahan China.
Qin mulai bekerja sebagai anggota staf di Biro Layanan Misi Diplomatik dari tahun 1988 hingga 1992, dan dari tahun 1992 hingga 1995, dirinya bekerja di Departemen Urusan Eropa Barat Kementerian Luar Negeri.
Dari 1995-1999, 2002 hingga 2005 dan dari 2010 hingga 2011, Qin bekerja di Kedutaan Besar Tiongkok di Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Utara. Dia juga memiliki pengalaman bertahun-tahun bekerja sebagai juru bicara kementerian luar negeri.
Qin kemudian menjabat sebagai Asisten Menteri Luar Negeri dan Direktur Jenderal Departemen Protokol dari 2017 hingga 2018 dan Wakil Menteri Luar Negeri dari 2018 hingga 2021.
Qin tiba di AS sebagai Duta Besar Tiongkok pada Juli 2021.
BERITA TERKAIT: