Ratusan orang berunjuk rasa di Paris tengah untuk menuntut jawaban atas penembakan mematikan oleh seorang pria bersenjata yang menggambarkan dirinya sebagai rasis dan membunuh tiga orang Kurdi pada Jumat (23/12).
Aksi unjuk rasa pada Sabtu (24/12) itu berujung bentrok, seperti dilaporkan
Middle East Eye.
Cuplikan dari demonstrasi menunjukkan pengunjuk rasa melemparkan proyektil ke arah polisi yang ditanggapi dengan menembakkan tabung gas air mata.
Beberapa mobil terbalik dan setidaknya satu dibakar dengan pengunjuk rasa mendirikan barikade di jalan-jalan.
"Kami sama sekali tidak dilindungi. Dalam 10 tahun, enam aktivis Kurdi tewas di jantung kota Paris pada siang bolong," kata jurubicara dewan demokrasi Kurdi di Prancis, Berivan Firat.
Awalnya, para pengunjuk rasa memulai dengan damai, meneriakkan nama Abdullah Ocalan, di antara slogan-slogan lainnya, dan memegang bendera yang terkait dengan kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Ocalan merupakan Ketua PKK berusia 74 tahun yang menjalani hukuman seumur hidup di Pulau Imrali lepas pantai Istanbul sejak penangkapannya pada tahun 1999.
Turki, UE, dan AS menetapkan PKK sebagai kelompok teror karena serangannya terhadap sasaran sipil sejak 1990-an.
BERITA TERKAIT: