Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Ukraina, Volodymir Zelensky pada Jumat (23/12), dengan menyebut jalinan diplomatik akan dimanfaatkan Kyiv untuk membuka kerjasama ekonomi dan bantuan internasional lainnya.
Berbeda dengan wilayah lain, negara-negara Afrika cenderung beragam dalam menanggapi invasi Rusia di Ukraina.
Kebanyakan dari mereka masih bergantung pada jaminan keamanan dan pasokan yang disediakan Rusia.
Untuk itu, dalam pidato virtualnya, Zelensky mengutarakan rencananya untuk melebarkan sayap dan merambah hubungan yang lebih dalam dengan negara-negara di Afrika.
"Ada potensi ekonomi yang sangat besar dan jalan diplomatik yang cukup besar," ujarnya seperti dimuat
Reuters.
Menurut Zelensky, Ukraina telah mencoba untuk menggalang dukungan negara-negara Afrika dengan mempromosikan inisiatif biji-bijian kemanusiaan untuk mengurangi kelaparan di negara-negara yang rentan.
"Kami sedang merombak hubungan dengan lusinan negara Afrika. Tahun depan kita perlu memperkuat ini," tegasnya.
Zelensky mengatakan Ukraina juga ingin mendirikan kantor perwakilan perdagangan di beberapa wilayah di kawasan itu.
Namun Zelensky tidak merinci di mana kedutaan atau kantor perdagangan baru itu akan berlokasi.
Tetapi tujuan utama dari upaya tersebut adalah mewujudkan kehadiran wakil Ukraina di 30 negara di Afrika.
BERITA TERKAIT: