Hal itu disampaikan mantan anggota Dewan Kota Lublin, Jaroslaw Pakula, lewat sebuah unggahan di akun Facebook-nya pada Rabu (16/11) waktu setempat.
Dalam pernyataannya ia mengatakan bahwa rudal yang menghantam Desa Przewodow itu jelas-jelas milik Ukraina, sesuai hasil penyelidikan. Pemerintah di Warsawa perlu mengirim pesan ke Kyiv, alih-alih menceritakan "dongeng" kepada warganya.
“Tentu saja, ini roket Ukraina. Tentu saja, ini adalah provokasi dari otoritas Ukraina,†tulis Pakula, seperti dikutip dari
RT, Kamis (17/11).
“Roket tidak dapat ditembakkan 100 km ke arah yang berlawanan secara tidak sengaja," lanjutnya.
Tujuan dari provokasi tersebut, menurutnya, adalah untuk menakut-nakuti Uni Eropa dan mendapatkan dukungan masyarakat sipil untuk mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.
"Alih-alih menceritakan dongeng tentang rudal itu, presiden Polandia harus memberi tahu Volodymir Zelensky dari Ukraina bahwa Warsawa tidak akan lagi menerima perilaku ini oleh Kyiv," ujarnya.
Ia kemudian meminta Presiden Andrzej Duda untuk bersikap tegas kepada Ukraina.
“Saya mendesak Anda (Presiden Duda) untuk memikirkan kembali posisi Polandia (mengenai) perang ini jika garis merah dilintasi lagi!†pungkas Pakula.
Di Ukraina, para pejabat meyakini bahwa itu adalah serangan rudal dari Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahkan dengan cepat menuding Rusia untuk bertanggung jawab dan meminta NATO mengambil tindakan segera.
Pemerintah di Kyiv mengatakan insiden itu menunjukkan perlunya NATO untuk "menutup langit" atas Ukraina, seperti yang mereka tuntut sejak Februari.
Sementara Zelensky terus bersikeras bahwa rudal itu buatan Rusia dan diluncurkan Rusia untuk menyerang Polandia, AS dan NATO menggambarkan rudal itu sebagai roket pertahanan udara yang tersesat.
BERITA TERKAIT: