Raja Mohammed VI dan Presiden Nigeria Muhammadu Bukhari telah meluncurkan proyek tersebut sejak keduanya menyepakati kontrak pada Desember 2016 lalu.
Mohammed VI dalam pidatonya di acara peringatann 47 tahun Green March pada Minggu (6/11), menyebut jika proyek NMGP lebih dari sekadar proyek bilateral antara dua negara bersaudara.
"Sebenarnya, saya ingin ini menjadi proyek strategis yang bermanfaat bagi seluruh Afrika Barat, wilayah yang dihuni lebih dari 440 juta orang," jelasnya.
Raja mengatakan jika sebuah nota kesepahaman dengan negara dan organisasi ekonomi Afrika telah ditandatangani untuk mendukung proyek NMGP.
"Nota Kesepahaman yang ditandatangani baru-baru ini di Rabat dengan Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS), dan di Nouakchott, dengan Mauritania dan Senegal, merupakan blok bangunan utama dalam penyelesaian proyek ini," ungkapnya.
Penandatanganan tersebut, dianggap Raja sebagai kesungguhan mereka untuk berkontribusi dan mengapresi segala dukungan yang diberikan.
"Saya juga mengapresiasi dukungan lembaga pembiayaan regional dan internasional yang telah menyatakan keinginannya untuk berpartisipasi dalam pelaksanaannya," kata Raja.
Terakhir, Raja menekankan jika negaranya akan terus membuka kerjasama NMGP yang transparan untuk mendorong percepatan implementasi proyek unggulan tersebut.
"Saya juga ingin menunjukkan, sekali lagi, bahwa kami terbuka untuk semua bentuk kemitraan yang konstruktif untuk pelaksanaan proyek besar Afrika ini," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: