Wabah Ebola Merebak, Uganda Berlakukan Lockdown dan Jam Malam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 16 Oktober 2022, 08:51 WIB
Wabah Ebola Merebak, Uganda Berlakukan Lockdown dan Jam Malam
Presiden Uganda Yoweri Museveni/Net
rmol news logo Pemerintah Uganda telah memberlakukan jam malam dan lockdown di sejumlah daerah untuk menghentikan penyebaran wabah Ebola yang mematikan.

Presiden Yoweri Museveni pada Sabtu (15/10) mengumumkan jam malam, penutupan tempat ibadah dan hiburan, serta melarang pergerakan masuk dan keluar dari dua distrik yang terkena Ebola selama 21 hari.

"Langkah-langkah yang bertujuan untuk membatasi penyebaran penyakit akan segera diperkenalkan di Mubende dan Kassanda di Uganda tengah, pusat epidemi," kata Museveni dalam pidato nasional yang disiarkan televisi.

Dikutip dari CBC, tercatat sudah ada 19 orang yang meninggal dunia sejak Uganda menyatakan wabah Ebola pada 20 September lalu.

"Ini adalah tindakan sementara untuk mengendalikan penyebaran Ebola. Kita semua harus bekerja sama dengan pihak berwenang sehingga kita bisa mengakhiri wabah ini dalam waktu sesingkat mungkin," tambah Museveni.

Virus Ebola sendiri menyebabkan masalah dengan pembekuan darah, yang menyebabkan pendarahan internal, peradangan dan kerusakan jaringan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA